pembuatan tempe

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN TEMPE

Rafa Zia Zafeira Ramadhani

SMP N 1 TARUB

1.      Tujuan

1.       Agar kita bisa membuat tempe.
2.       Supaya makanan khas indonesia tidak punah.
3.       untuk mengenal makanan-makanan khas indonesia

2.      Kajian Teori

        Tempe adalah makanan khas Indonesia yaitu di daerah jawa tengah, tempe sudah ada pada abad ke-16. Tempe termasuk makanan yang di fermentasi.yang di fermensati adalah biji kedelainya dengan menggunakan beberapa jenis kapang rizopus atau biasa di sebut “Ragi Tempe”. waktu yang dibutuhkan untuk membuat tempe sekitar 1-2 hari. tempe sekarang tidak hanya berada di indonesia saja melainkan telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh negara sudah banyak yang mengonsumsi tempe sebagai pengganti daging.

3.      Alat dan Bahan

1        .      Kedelai

2        .      Ragi Tempe

3        .      Panci

4        .      Kompor

5        .      Baskom

6        .      Ember

7        .      Plastik/Daun

4. Prosedur/Cara kerja

1. Siapkan bahan dan peralatan yang akan di butuhkan.
2. Nyalakan kompor, jangan terlalu besar apinya.
3. Letakkan panci yang sudah berisi air, tunggu sampai mendidih.
4. Masukkan kedelai, tunggu sampai kedelai tersebut lembut.
5. Jika sudah lembut tuangkan ke dalam baskom yang berisi air kedelai yang kemarin, diamkan 1 malam.
6. Jika sudah di diamkan selama 1 malam, tuangkan ke ember, cuci hingga bersih.
7. Setelah bersih siramkedelai tersebut dengan air panas yang sudah mendidih,diamkan hingga dingin.
8. taburi kedelai dengan ragi tempe secukupnya.
9. bungkus dengan plastik. 

5.      Hasil pengamatan

NO	Kedelai	Perubahan yang terjadi pada hari ke-1
1.	Kedelai yang sudah di beri ragi tempe	Jamur sudah mengelilingi seluruh permukaan luar tempe

6.Pembahasan

     Tempe adalah makanan yang harus di fermentasikan terlebih dahulu dengan umum di kenal sebagai “ragi tempe”. Proses pembuatan tempe bisa di bilang cukup lama karena membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari lamanya. Yang membuat lama pembuatan tempe adalah masa fermentasinya, karena fermentasi membutuhkan suhu yang optimal.